Senin, 21 Maret 2011

UPAYA PERAWATAN PREVENTIVE UNTUK LAS OKSI ASITELIN SECARA VISUAL


MANAJEMEN PEMELIHARAAN
UPAYA PERAWATAN PREVENTIVE
UNTUK LAS OKSI ASITELIN SECARA VISUAL
Rombel  01
Dosen  pengampu : Agus Suharmanto.


                                                                                                                                               
Disusun Oleh :
  Muhammad Nurtanto   (5201408091)






                                                    



JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS  TEKNIK
UNIVERSITAS  NEGERI  SEMARANG
2011


UPAYA PERAWATAN PREVENTIVE UNTUK LAS OKSI ASITELIN SECARA VISUAL


Prinsip dasar las oksi-asetilen adalah ketika gas asetilen dibakar dalam proporsi yang sesuai dengan oksigen akan timbul nyala api yang cukup panas untuk melumerkan logam, proporsi campurannya adalah 1 bagian asetilen dan 2,5 bagian oksigen.

A.           OPRASIONAL ALAT
Berikut adalah peralatan yang digunakan:
1.        Silinder oksigen, biasanya berwarna hijau atau biru terbuat dari satu plat kualitas tinggi yang kuat dan ulet, mampu menampung 224 feet3 tekanan 2.200 psi dalam suhu 700 F.
2.        Tutup penahan katup untuk melindungi dari kerusakan saat silinder dipindahkan atau kejadian diluar kendali.
3.        Katup silinder oksigen terletak diujung atas silinder berguna untuk membuka atau menutup keluarnya oksigen sesuai keperluan, dalam katup ini terdapat lubang pengaman dimana jika temperatur naik maka tekanan akan naik,tekanan akan dikurangi lewat pengaman ini
4.        Silinder asetilen, tekanan dalam tabung ini tidak setinggi tabung oksigen, asetilen terbuat dari campuran air dan kalsium karbida, mampu bakarnya sangat tinggi jika dicampur dengan oksigen menimbulkan panas sekitar 58000 - 63000 F.
5.        Katup silinder asetilen terletak diujung atas berguna membuka atau menutup keluarnya asetilen juga terdapat pengaman yang akan mencegah terjadinya ledakan karena tekanan panas dari dalam silinder.
6.        Regulator oksigen, dimana tabung oksigen penuh tekanannya adalah 2200 psi, untuk mengelas tidak memungkinkan dengan tekanan sebesar itu maka perlu regulator. Regulator dibuat 2 buah, satu melihat tekanan silinder satu lagi tekanan yang digunakan pada brander/torch. Regulator oksigen mampu menahan tekanan sebesar 3000 psi.
7.        Regulator asetelin, sama seperti regulator oksigen tetapi ada 2 perbedaan yaitu: regulator ini menggunakan jenis ulir kiri dan ini penting diperhatikan untuk menghindari kerusakan, kemudian kemampuan regulator ini lebih kecil dari regulator oksigen yaitu dibuat sampai 500 psi, tekanan kerja dibuat maksimum 15 psi.
8.        Torch yaitu tempat bercampurnya oksigen dan asetilen dalam proporsi yang sesuai untuk pengelasan. Ada dua katup untuk mengatur pencampuran gas. Ada dua jenis ulir yaitu ulir kiri untuk asetilen dan kanan untuk oksigen
9.        Weld tip, beda ukuran tips disesuaikan dengan torch, terdapat pencampur dan lubang untuk memberikan ukuran nyala api yang berbeda-beda.
10.    Hoses / selang, dibuat spesial mampu manahan tekanan tinggi, dibuat dalam ukuran 3/16”, ¼”,3/8” and ½”. Selang oksigen berwarna hijau/biru dan memiliki ulir kanan sedangkan selang asetelin berwarna merah dengan ulir kiri.

B.            OPRASIONAL MESIN
1.        Oksigen tidak terbakar tetapi membantu pembakaran lebih kuat.
2.        Oksigen tidak berwarna dan berbau bila bercampur dengan oli atau gemuk menjadi sumber ledakan.
3.        Tabung oksigen menahan tekanan tinggi, perlu penanganan ekstra hati-hati.
4.        Asetilen memiliki bau tajam menyengat dan mudah terbakar.
5.        Asetilen sangat tidak stabil pada tekanan diatas 15 psi.
6.        Katup oksigen dibuat rangkap guna membuka dan menutup secara penuh.
7.        Katup asetilen jangan dibuka lebih dari 1,5 putaran
8.        Regulator oksigen dibuat untuk tekanan tinggi sedang regulator asetilen untuk tekanan rendah.
9.        Peralatan oksigen diidentifikasi berwarna hijau dan memiliki ulir kanan sedang asetelen berwarna merah dengan ulir kiri ada tanda potongan kampuh pada baut.

C.           PERAWATAN PEMELIHARAAN
1.        Pasang tabung oksigen dan asetilen pada dudukan ikat dan pastikan dalam posisi yang benar.
2.        Buka tutup tabung oksigen, simpan tutup tersebut.
3.        Pasang regulator oksigen, gunakan kunci pas. (tabung oksigen dan regulator menggunakan jenis ulir kanan, kencangkan baut secukupnya tetapi jangan dipaksa karena bisa merusak ulir)
4.        Buka tutup tabung asetilen, simpan tutup tersebut kemudian pasang regulator ( jenis ulir kiri ).
5.        Pasang selang hijau untuk oksigen dan merah untuk asetilen. (pasang dan kencangkan pengikat tapi jangan terlalu keras/ paksa karena bisa merusak ulir)
6.        Buka katup tabung oksigen pelan-pelan sampai ada sebagian kecil masuk dan memberi tanda pada gauge kemudian buka sepenuhnya, putar baut pengatur kekanan hingga ada terlihat 15 tekanan kecil yang akan membersihkan kotoran pada selang.
7.        Putar baut pengatur kekiri dan atur tekanan yang digunakan.(buka pelan-pelan untuk menghindari kerusakan akibat tekanan berlebihan)
8.        Buka katup tabung asetilen pelan-pelan sampai ada sebagian kecil masuk dan memberi tanda pada gauge kemudian buka 1,5 putaran, putar baut pengatur kekanan hingga ada terlihat tekanan kecil yang akan membersikan kotoran pada selang.
9.        Putar baut pengatur kekiri dan atur tekanan yang digunakan. (asetilen bahan mudah terbakar pastikan jauh dari api saat membuka jangan membuka lebih dari 1,5 putaran)
10.    Pasang torch diujung kedua selang. ( asetilen menggunakan ulir kiri)
11.    Pastikan torch tertutup, atur tekanan kerja sebesar 10 pound terlihat pada penunjuk oksigen dan asetilen.
12.    Periksa semua sambungan dengan cairan air sabun, bila ada gelembung gas terjadi kebocoran maka kencangkan.

D.           KESIMPULAN
1.        Katup tabung oksigen dibuat rangkap karena menahan tekanan yang besar sedangkan pada tabung asetilen menahan tekanan yang relatif rendah
2.        Ketika menggunakan gas bertekanan yang relatif besar sangat penting menggunakan alat yang mampu mengatur agar tekanan bisa diperkecil dan stabil digunakan.

DAFTAR PUSTAKA


Schell, Frank R., 1979, Industrial Welding Prosedures,Delmar
Publishers Inc, Albany, New York USA.
Kennedy,Gower A., 1982, Welding Technology, The Bobbs-Merrill
Company Inc, Indianapolis Indiana USA.
Parkin.N and Flood C.R., 1979, Welding Craft Practice, Pergamon Press
Ltd, New York USA.

Jumat, 04 Maret 2011

Terlukis untuk sebuah tinta kesuksesan

Masih berjalan dan terus mencari
Ditengah perjalananku menemukan lukisan
 yang masih ku telusuri arti ceritanya............
Akhirnya aq putuskan untuk berkelana, mencari arah tujuan
dengan membawa 4As
1. kerja keras
2. kerja cerdas
3. kerja ikhlas
4. kerja tuntas

NAMUN KINI AQ KEHILANGAN CERITA DAN KENANGAN KU
masih aq coba untuk mencari cerita yang hilang...?
DAN
TETAP fokus DALAM satu TUJUAN
SUKSES